Kegunaan Kopi, Mengurangi Risiko Diabetes, Kanker, Parkinson, Jantung, Stroke, Gigi, Kulit, Sirosis, Rasa Kantuk

Kegunaan Kopi


Kopi merupakan minuman berwarna hitam pekat yang mampu memberikan cita rasa unik bagi yang meminumnya, bahkan tidak sedikit yang kecanduan karena cita rasa kafeinnya yang sekitar 1-1,5%, Kafein rnerupakan senyawa kimia alkaloid yang disebut trimetilsantin, Kafein dapat bereaksi dengan asam, basa, dan logam berat dalam asam.
Kafein disintesis dalam perikarp. Kafein yang terdapat dalam kopi sangrai memiliki kadar 85 mg/5 oz, dalam kopi instan 60 mg/5 oz, dan dalam kopi dekafeinasi 3 mg/5 oz. Kafein dapat larut dalam air, mempunyai aroma wangi tetapi berasa sangat pahit. Kafein bersifat basa monocidic lemah dan dapat memisah dengan penguapan air. Apabila dengan asam, kafein akan bereaksi dan membentuk garam tidak stabil; sedangkan reaksi dengan basa akan membentuk garam stabil. Kafein mudah terurai dengan alkali panas, membentuk kafeidin.

Walaupun kandungan kafein dalam kopi hanya sedikit, tetapi senyawa ini berfungsi sebagai perangsang yang bersifat bukan alkohol, dapat digunakan sebagai obat. Senyawa ini dapat memengaruhi sistem syaraf pusat otot dan ginjal. Pada sisiem syaraf pusat, kafein dapat mencegah rasa kantuk, menaikkan daya tangkap pancaindera, mempercepat daya pikir, dan mengurangi rasa lelah. Di dalam tubuh, kafein bersifat antagonis lerhadap fungsi adenosine (senyawa dalam otak yang bisa membuat seseorang cepat tertidur) sehingga membuat: seseorang tidak mengantuk usai minum kopi dan memiliki energi ekstra. Kafein diabsorbsi sempurna dalam sistem pencernaan dalam waktu 30-60 menit. Maksimum efek yang terjadi di otak selama 2 jam sehingga kafein tidak berefek segera dan sangat cepat dihapus dari otak.

Di balik sisi positif kafein dalam kopi, terdapat juga dampak negatif dari kafein bagi tubuh. Observasi terkini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kafein dengan kadar plasma homosystein dalam tubuh berbanding lurus. Kadar asupan kafein yang tinggi akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi plasma homosystein. Meningkatnya konsentrasi plasma tersebut akan membuat meningkat pula risiko penyakit kardiovaskuler.

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjai, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak. Secara terinci manfaat kopi untuk mencegah berbagai penyakit adalah sebagai berikut:
  1. Diabetes. Hasil studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2. hingga 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi yang memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel. Zat lain dalam kopi adalah trigonelin (pro-vitamin B3) yang diduga membantu memperlambat penyerapan glu-kosa. Orang yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi secara reguler atau kopi decaf (dengan kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko mengembangkan diabetes tipe II hingga 30%. Asam klorogenik dapat mencegah resistensi insulin yang merupakan pertanda adanya penyakit diabetes.
  2. Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar. Menurut hasil studi yang dipublikasikan di The Journal of Nutrition, menjelang masa menopause, wanita yang mengonsumsi 4 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 38%. Kopi melepaskan phytoestrogen dan flavonoid yang dapat menahan pertumbuhan tumor. Meskipun demikian, konsumsi kurang dari 4 cangkir tidak akan mendapatkan manfaat tersebut.
  3. Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiiiki risiko terkena Parkinson (syaraf) setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi. Peminum kopi berkafein cenderung tidak mengembangkan penyakit Alzheimer dan Parkinson. Kandungan antioksidan dalam kopi mencegah kerusakan sel yang dihubungkan dengan Parkinson sementara kafein akan menghambat peradangan di dalam otak yang kerap dikaitkan dengan Alzheimer.
  4. Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko .jantung dan stroke. Sebaliknya, kopi justru sedikit rnengurangi risiko stroke. Suatu studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan bahwa me-reka yang minum 2-3 cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
  5. Fungsi kognitif, Studi atas 4.197 orang wanita dan 2.820 orang pria di Francis menunjukkan bahwa minum 3 cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33% pada wanita. Manfaat yang sarna ternyata tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.
  6. Melindungi gigi. Kopi yang rnengandung kafein memiliki kemampuan antibakteri dan antilengket sehingga dapat menjaga bakteri penyebab lubang, monggerogoti lapisan gigi. Minum kopi secangkir setiap hari dapat mencegah kanker mulut hingga separuhnya. Senyawa yang ditemukan di dalam kopi juga dapat membatasi pertumbuhan sel kanker dan kerusakan DNA.
  7. Mencegah batu empedu. Batu empedu tumbuh ketika lendir di dalam kantong empedu memerangkap kristal-kristai koles-terol. Xanthine, yang ditemukan di dalam kafein, mengurangi lendir dan risiko penyimpanannya. Minum 2 cangkir kopi atau lebih setiap hari akan membantu proses ini.
  8. Melindungi kulit. Konsumsi 2-5 cangkir kopi setiap hari dapat membantu menurunkan risiko kanker kulit non-melanoma hingga 17 persen. Kafein dapat memacu kulit untuk mem-bunuh sel-sel prakanker dan menghentikan pertumbuhan tumor.
  9. Mengatasi sirosis pada hati. Sirosis pada hati akibat minum-an beralkohol dapat diatasi dengan mengonsumsi kopi se-cara teratur. Kopi dapat membantu menetralkan kandungan aikohol dalam hati sehingga mencegah kerusakan hati.
  10. Menghilangkan rasa kantuk. Zat kafein dalam kopi me-ningkatkan kinerja psikomotorik tubuh yang membuat jan-tung berdetak lebih cepat dan membuat tubuh selalu terjaga saat mengantuk. Kafein mampu memperlancar peredaran darah dan memompanya ke jantung sehingga orang dapat berkonsentrasi saat melakukan kegiatan setelah minum kopi.
Di samping aneka manfaat tersebut, dafam setiap 100 gram kopi, khususnya bagian yang dapat larut, mengandung nutrisi (gizi) yang cukup tmggi. Kandungan dan komposisi gizi kopi disajikan dalam Tabel berikut :


Biji kopi mengandung protein, minyak aromatis, dan asam-asam organik. Rada umumnya biji kopi mengandung air 48% dan bahan kering 50-52%. Kopi mengandung senyawa yang terdiri atas kar-bohidrat (60%), minyak (13%), protein (13%), asam-asam non-volati! (8%), abu (4%), trigonelin 1%), kafein kopi Arabika (1%) dan Robusta (2%), Beberapa kandungan penting daiam biji kopi memiliki ba-nyak komponen variannya. Misalnya, kandungan karbohidrat meliputi gula-guia reduksi (D-manosa, L-arabinosa, D-galaktosa, D-glukosa); sukrosa; pektin; pati, pentosan, hemiseiulosa; holose-lulosa; dan lignin. Kandungan minyak dalam kopi terdiri atas ester fistosterin; trigliserida; ester asam lemak diterpen; sterol bebas; diterpen; dan bahan-batiari yang tidak tersabunkan (fS-sitosterol, stigmasterol, dehidrostirosterol, cofeslol, kahweol): serta asam- : asam lemak meiiputi linoleat, stearat, oleat, arachidat, palmitat, behenat, miristal:palmitoleat, linolenat. Sementara kandungan protein meliputi asam aspartat, isoleusin, serin, leusin, aspara-gin, tirosin, glutamate, fenilalanin, prolin, y-aminobutirat, glisin, lisin, alanin, histidin, valin, dan arginin.

Kopi juga mengandung beberapa mineral, asam organik, magnesium dan besi yang dapat bermanfaat untuk kecantikan. Meskipun demikian, kopi memiliki efek atau pengaruh negatif. Kafein sebagai kandungan utama kopi bersifat stimulan yang mencandu. Kafein memengaruhi sistem kardiovaskuler, seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah, sebagai dam-pak negatif apabiia mengonsumsi kopi secara berlebihan. Pada kebanyakan orang, minum 2-3 cangkir kopi tidak memberikan dampak negatif. Minum kopi dengars frekuensi lebih dari itu dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, sulit tidur, kepala pusing dan gangguan lain. Oleh karena itu, bagi yang mengonsumsi kopi agar tidak mengantuk, misalnya karena kurang tidur, disarankan untuk mengonsumsi tersebar sepanjang hari.