Jika Anda telah mengenal berbagai macam kekayaan budaya non benda pada daerah setempat, seperti tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun,
simbol-simbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan
apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide dalam pembuatan produk kerajinan.
Sebuah ide bisa muncul dengan tidak ada urutannya, serta tidak lengkap, akan tetapi bisa juga muncul secara utuh.
Misalnya salah satu dari teman anda bisa saja mempunyai ide tentang suatu bentuk unik yang akan diciptakan.
Ide bentuk tersebut akan menuntut anda untuk memikirkan teknik apa yang cocok digunakan serta produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Jika salah satu dari teman anda juga bisa saja menemukan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal seperti di bawah ini.
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut bisa diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok belajar dengan sistem
curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini, setiap
anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang bermacam ragamnya dengan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya
ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke
dalam bentuk tulisan atau sketsa. Yang menjadi kunci sukses dari tahap brainstorming
dalam kelompok belajar adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang
berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh
memberikan ide yang merupakan pengembangan dari ide sebelumnya, dan
jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan
dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan
keberanian anda untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal anda berkarya di masa depan.
Membuat Gambar/Sketsa
Bermacam ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud.
Ide-ide rancangan dapat dilukiskan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebagusnya menghindari penggunaan penghapus.
Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang cocok, abaikan saja, buat lagi garis lain pada bidang kertas yang sama.
Begitu selanjutnya sehingga Anda berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak mungkin, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
Pilih IdeTerbaik
Setelah anda menghasilkan bermacam ragam ide serta menggambarkannya dengan sketsa, mulailah mempertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan serta memungkinkan untuk dibuat.Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi.
Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sesungguhnya.
Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah kerja dicatat secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.